Friday, 18 January 2019

AKU PERGI



Mengeja berjuta kata dusta, seakan mutlak punya segala kuasa

Kau sulam benang emas, hingga putus dalam sebuah cerita tanpa paras


Ku sambung air mata hati dengan pena diksi, yang terus terurai kata tak terbaca. desir ombak perbatasan sumatra mengantar kepergiaanku 

Entah sudah berapa jendela kaca bus yang terlukis dalam embun perjalanan untuk tepi kesabaran dan keikhlasan

Dan hingga saat dimana jasadku terlampau jauh hingga lupa jalan untuk kembali 

Maka ingatkan dalam mimpi dan bait do,a mu dari sabda yang kau percaya.


-Riau, 22 Feb 2019-

No comments: