Tepi waktu untuk Menunggu menjadi hal membosankan bagiku
Menunggu sesuatu yang sudah pasti terjadi padaku
Ku tolak takdir mungkin hanya seperti diksi yang setiap malam ku literasikan padamu
Kamu istriku bukan musuhku
Aku tau kau anggap diriku hanya pujangga yg tak berharga diri dan bermateri
Tapi aku masih punya hati yang masih merasa iri
Sudah kucoba berusaha merubah diri
Tapi tepi waktu sudah tak berharga lagi
Aku tau aku harus tetap berdiri seperti yang kau bilang " kamu harus kuat"
Jika jiwaku tak kuat maka kamu bilang " kamu salah memilih suami"
Yaa.... Itu katamu mi
Lautan yang ku lihat setiap sore menjadi kawan setia untuk hati yg sunyi
Kamu bisa diam tanpa kata
Tapi hatimu masih ku rasa dalam do,a
Kamu boleh bahagia
Tapi Aku... Hemtt aku tak butuh semua
Kunikmati lagi bulan yang dulu jadi hobiku
Menjadi satu pesan ucapan rindu
Meski aku malu pada senja dan hujan yg menghiburku
-Diksi dini hari-
Pekanbaru, 20 Januari 2019
No comments:
Post a Comment