Friday, 25 September 2015

Mahar Kekecewaan

Aku ingin memberikan bentuk kasih sayang dengan harapan balasan yang sama, aku ingin seperti layla majnun yang mendefinisikan cinta dengan cara mereka yang menurutku itu tidak biasa, sejengkal pikiranmu mulai terusik dalam imajinasi yang sulit untuk dipahami, pikiran tentang kehidupan berumah tangga yang sebenarnya aku takut untuk melakukannya, aku mulai benci dengan pemikiran-pemikiran tersebut, tapi kupikir egois yang akan mengalahkan semua niat yang ada.


Memilukan mungkin jika harus mengingat kejadian dimalam itu, sikap anak kecilku muncul ketika aku anggap itu sebuah kebijaksanaan dan pengorbanan, hati mulai terusik ketika suara-suara yang di perdengarkan melalui analogi-anlogi yang sebenarnya saya tau dengan begitu jelas maksud dari pembicaraan mereka, entah apa yang aku pikirkan di malam itu.