Permasalahan dialektika saya tadi malam dengan salah satu mahasiswa suatu organ internal, yang menemukan kesulitan untuk menuai dan menguraikan permasalahn yang ada untuk menjadi tujuan dan fungsi dari sebuah organisasi, kembali ingin rasanya untuk saya tulis, mungkin sudah menjadi masalah yang cukup lama dan sudah jadi bagian kultur, tapi tidak ada salahnya jika saya ingin mencoba membaut esensi itu kembali.
Mahasiswa mempunyai
peranan majemuk. Di salah satu sisi, ia harus berupaya menjadi pribadi
yang sukses. Di sisi yang lain, ia adalah mahluk sosial yang harus
berinteraksi dengan orang lain. Untuk menjadi pribadi yang sukses maka
ia harus belajar mencapai target-target pribadi, misalnya lulus tepat
waktu, lulus dengan IP yang cukup, mempunyai ketrampilan dan keahlian di
bidangnya, serta memiliki keseimbangan kecerdasan di semua aspek baik
intelektual, emosional maupun spiritual. Kecerdasan intelektual adalah
kecerdasan yang bersifat matematis, analitis, terstruktur. Kecerdasan
emosional berarti kemampuan untuk mengendalikan diri (emosi) ketika
berinteraksi dengan orang lain/ ketika menyikapi suatu kejadian serta
kemampuan untuk berpikir lateral (kreatif). Sedangkan kecerdasan
spiritual mengandung makna tentang penghayatan dan pemahaman yang
mendalam tentang hakekat hidup, kebahagiaan dan keberhasilan sejati.