Satu lagi diskusi dari kawan-kawan himpunan
Pasca-reformasi
mendengar kata “Pancasila” serasa membawa kita pada era otoritarianisme
Orde Baru. Tidak aneh sebenarnya karena memang pada masa itu
“Pancasila” menjadi sebuah ‘kata sakti’ yang selalu didengung-dengungkan
dan disebut dalam hampir semua kesempatan, terutama oleh para pejabat.
Tidak hanya itu, dalam lapangan kehidupan berbangsa dan bernegara pun
Pancasila menjadi satu-satunya asas yang tidak dapat diganggu gugat
keabsahannya. Semua partai politik dan organisasi kemasyarakatan harus
menjadikan Pancasila sebagai asasnya, tentu saja Pancasila di sini
adalah Pancasila yang telah ditafsirkan sesuai selera penguasa.