Oleh : Yopie Kristiyanto
Terbang rasanya, obat tidur yang kuminum sejak rasa yang dulu mulai kembali, ya ku bilank ini obat tidur, ketika aku lupa bagaimana bahagia itu, mungkin sedikit mulai ku kenal lagi dengan rasa bahagia yang mungkin sesaat, entah dari mana awalnya dan sampai kapan berakhirnya, tubuhku selalu mulai terseok-seok di setiap malam, meski aku terkadang berfikir begitu tidak bergunanya semua ini, tp disini ku merasakan dunia tersesat kembali pada diriku, ketika dulu aku menjadi sosok yang banyak didengar orang-orang.
Harapan yang terbesar dalam brainku adalah ketika bahagia tanpa dinda, harapan sosok makhluk yang mulai datang satu-persatu dalam dunia ku, kuharap mereka pun bisa merasakan semua itu juga, bodoh dan pembodohan yang kini ada dalam analogi ku, entah kenapa aku mulai tersesat kembali dijalan kebahagian yang begitu singkat, dunia yang mulai membuktikan kekejamannya pada saya dan mereka, demi cinta kutulis semua ini dengan butiran lelah dan air mata yang tiba-tiba terjatuh di depanku.
Bingung tubuh ku mulai bingung, dengan ke-tersesatan dalam dunia yang kembali pada sosokku, liberal kembali menjadi teman yang membodohkan otak dan tubuhku, perjuangan macam apa ini aku tak dapat menjaganya kembal pada sebuah sistem ideologi yang cukup lama ku kenal, tapi diriku yakin aku sanggup melawannya tapi tidak sekarang dan secepatnya, bayangan mereka selalu membuat satu motivasi yang begitu dapat ku konsumsi dengan baik.
Kembali menetes, apakah penyesalan atau hanya sebuah alasan klasik dengan otomatis ungkapan dari hati dan angan ku, Rabb maaf mungkin kata maafku pun enggan kau dengar ketika semua akan terulang kembali, cinta, cita, dan usaha yang selama ini pernah aku pertahankan tak terkontrol hingga dinda merasuki dan membuat badanku terseok-seok disetiap jalan pulangku, tak terhindar dan bahkan tak pernah terpikirkan masalah propaganda ini selalu membuat aku menyerah pada sebuah epstimologi pertahanan didalam diriku.
Tapi tenang hatiku masih mempunyai sebuah kata yang akan membisikan kata itu setiap kali aku ingin mengulanginya, dan tak lami lagi akan kembali pada dunia yang dinginkan hati, sistem intusi ini adalah salah yang berarti tidak benar, maka secepatnya akan ku lepas juga mereka, keyakinanku terhadap sebuah alam dan isi dari semua yang ada dalam bumi ini juga sebuah cinta yang merubahnya.
" Aku tidak ingin tersesat dalam dunia yang kembali "
No comments:
Post a Comment