Apa yang kita rasa tentang kehidupan adalah
semua warna yang tertuang didalamnya. Kadang ada pelangi yang melengkung
indah, langit membiru, semilir angin yang melembut. Di kali yang lain,
ada kelabu tergores, guntur bernyanyi dan angin yang berubah membadai.
Tak ada manusia yang selamanya gagal dalam hidup, dan tak ada pula
manusia yang selamanya sukses disetiap detik. Masing-masing kita
memiliki qadar yang berbeda.
Seperti sidik jari yang tak sama. Ada dia
yang sukses dengan akademik, ada pula mereka yang sukses dengan
perniagaan, ada yang mengambil bagian dalam perjuangan, ada yang
mengabdikan diri untuk satu bidang dan masih banyak lagi segmen yang
harus diisi. Maka, itulah hidup. Tugas kita bukan menggerutu, tapi kita
bertugas menyusun langkah menikmatinya.
Pernah berdiri dibalik jendela? Entah dirumah, di kampus, di masjid,
atau angkot sekalipun? Sesekali lemparkanlah pandang keluar jendela yang
mungkin setiap hari engkau pandangi tanpa teliti. Mungkin dibaliknya
ada cerita, cerita yang tak mampu engkau lukiskan dengan kata namun
bermain dalam benakmu. Perhatikan mereka yang berlalu, pergi dan datang
silih berganti.
Kemarin engkau bertemu dengannya, mungkin esok tak ada
lagi kabarnya. Ataukah engkau memiliki masa yang panjang bersamanya,
maka nikmatilah sebelum kebersamaan itu terenggut karena sesungguhnya
perpisahan itu keniscayaan, bukan angan semu.
Saya, kamu, dan kita semua adalah warna warni. Warna yang memberi
nuansa dan warni yang memberi rasa. Ah.. kita akan pergi kawan, pergi
jauh suatu hari nanti. Meninggalkan banyak hal yang kita suka dan yang
tidak kita sukai. Mungkin sepantasnya kita bertanya, adakah sejarah
indah terukir dari masa kita mendiami bumi? Mungkinkah ada yang menangis
dengan kepergianmu yang tak mungkin kembali? Atau seketika setelah
kepergianmu, namamu segera terlupa seperti hujan yang menghapus kemarau?
Sejatinya kita ingin menyejarah, memberi warna yang tak terlupa,
meski bukan dalam benak manusia tapi dalam catatan abadi amalan shalih
yang tak menyisa walau sehuruf pun. Hidup itu tentang fluktuasi kawan,
kadang diatas kadang dibawah, kadang sukses kadang gagal, kadang mudah
kadang sulit. Yang membedakan adalah cara kita memandangnya. Seperti
iman yang sifatnya yazid wa yankush, naik dan turun. Adakah kita
mengerti??
No comments:
Post a Comment