Friday 9 May 2014

Hidup Itu Tentang Fluktuasi

Apa yang kita rasa tentang kehidupan adalah semua warna yang tertuang didalamnya. Kadang ada pelangi yang melengkung indah, langit membiru, semilir angin yang melembut. Di kali yang lain, ada kelabu tergores, guntur bernyanyi dan angin yang berubah membadai. Tak ada manusia yang selamanya gagal dalam hidup, dan tak ada pula manusia yang selamanya sukses disetiap detik. Masing-masing kita memiliki qadar yang berbeda. 

Seperti sidik jari yang tak sama. Ada dia yang sukses dengan akademik, ada pula mereka yang sukses dengan perniagaan, ada yang mengambil bagian dalam perjuangan, ada yang mengabdikan diri untuk satu bidang dan masih banyak lagi segmen yang harus diisi. Maka, itulah hidup. Tugas kita bukan menggerutu, tapi kita bertugas menyusun langkah menikmatinya.

Pernah berdiri dibalik jendela? Entah dirumah, di kampus, di masjid, atau angkot sekalipun? Sesekali lemparkanlah pandang keluar jendela yang mungkin setiap hari engkau pandangi tanpa teliti. Mungkin dibaliknya ada cerita, cerita yang tak mampu engkau lukiskan dengan kata namun bermain dalam benakmu. Perhatikan mereka yang berlalu, pergi dan datang silih berganti. 

Kemarin engkau bertemu dengannya, mungkin esok tak ada lagi kabarnya. Ataukah engkau memiliki masa yang panjang bersamanya, maka nikmatilah sebelum kebersamaan itu terenggut karena sesungguhnya perpisahan itu keniscayaan, bukan angan semu.

Saya, kamu, dan kita semua adalah warna warni. Warna yang memberi nuansa dan warni yang memberi rasa. Ah.. kita akan pergi kawan, pergi jauh suatu hari nanti. Meninggalkan banyak hal yang kita suka dan yang tidak kita sukai. Mungkin sepantasnya kita bertanya, adakah sejarah indah terukir dari masa kita mendiami bumi? Mungkinkah ada yang menangis dengan kepergianmu yang tak mungkin kembali? Atau seketika setelah kepergianmu, namamu segera terlupa seperti hujan yang menghapus kemarau?

Sejatinya kita ingin menyejarah, memberi warna yang tak terlupa, meski bukan dalam benak manusia tapi dalam catatan abadi amalan shalih yang tak menyisa walau sehuruf pun. Hidup itu tentang fluktuasi kawan, kadang diatas kadang dibawah, kadang sukses kadang gagal, kadang mudah kadang sulit. Yang membedakan adalah cara kita memandangnya. Seperti iman yang sifatnya yazid wa yankush, naik dan turun. Adakah kita mengerti??

No comments: