Wednesday 2 September 2015

Cerita Yang Membuat Kita Dewasa

Setiap usaha yang ku lakukan, setiap pengorbanan yang mungkin ku berikan, juga setiap butir keringat yang deras mengucur dalam setiap perjalanan. Seluruh pelajaran pertama tentang keikhlasan mulai ku abaikan. Oleh sebab lelah yang teramat, mungkin. Hanya cari perhatian saja, mungkin.

Aku memendam lelah dan ketidakikhlasan itu untuk diriku sendiri selama beberapa waktu, lalu kemarin malam aku menyerah dan membaginya pada kawan-kawan di himpunan, dan kawan-kawan kost.

Pagi ini adalah pagi dimana setiap hari aku melakukan hal yang sama, aktivitas yang sama, tempat yang sama, juga orang-orang yang sama, pagi ini pagi yang ke sekian tahunnya berada di kota ini besama orang-orang dengan berbagai kesibukan, dan seribu kepentingan masing-masing, banyak hal menarik yang telah terlalui, dari mulai cerita cinta, bahagia, canda, tawa, uang, sosial, hingga sampai kejadian aneh.Pagi tadi, ketakutan menghampiriku. Halus, namun terasa benar perihnya.

“Aku takut bahwa orang melihatku terlampau sibuk dan terlalu lelah, padahal sejatinya kedua hal itu tak membawa sedikit pun kemanfaatan untuk dunia dan akhiratku.